Pages

Sabtu, 15 November 2014

Contoh Proposal PKM-K



 
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Optimasi Limbah Ayam Petelur Sebagai Pakan Pada Budidaya Lele Dumbo

BIDANG KEGIATAN
PKM KEWIRAUSAHAAN


Diusulkan oleh:
Anas Mahfud (42.12.0937) Tahun Angkatan 2012
Ika Septi Anggraini (42.12.0935) Tahun Angkatan 2012
Ahmad Rofiudin (41.13.1040) Tahun Angkatan 2013




UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
BANYUWANGI
2014





DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
RINGKASAN .................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1  Judul .............................................................................................................. 1
1.2  Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.3  Permasalahan ............................................................................................... 2
1.4  Peluang usaha ............................................................................................... 2
1.5  Manfaat ......................................................................................................... 2
1.6  Luaran yang diharapkan ............................................................................ 2
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ..................................... 3
2.1 Kondisi Umun Masyarakat ......................................................................... 3
2.3 Lokasi Usaha ................................................................................................ 3
2.4 Strategi Pemasaran ...................................................................................... 3
2.5 Analisis Biaya ................................................................................................ 4

BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................... 5
4.1 Persiapan Lahan .......................................................................................... 5
4.2 Pembuatan Pengaturan Volume Air Serta Pembuatan Pipa Saringan .. 5
4.3 Pembutan Kolam Lele Dengan Terpal........................................................ 5
4.3 Pembuatan Pakan Lele Dengan Limbah Ayam Petelur ........................... 7
4.4 Penebaran Benih Lele Dumbo .................................................................... 8
4.5 Pemberian Pakan Alternative Dan Pakan Dari Pelet ............................... 8
4.6 Panen Dan Penjualan .................................................................................. 8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................ 9
4.1 Peralatan ....................................................................................................... 9
4.2 Bahan Habis Pakai ....................................................................................... 9
4.3 Perjalanan ..................................................................................................... 9
4.4 Lain Lain ....................................................................................................... 10
4.4 Total Biaya .................................................................................................... 10
4.3 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 10

RINGKASAN

Budidaya pembesaran lele merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Disamping itu permintaan akan lele konsumsi masih mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Terbukti dari permintaan lele konsumsi di Provinsi Bali yang mencapai 8 ton sehari. Provinsi Bali hanya bisa memenuhi permintaan hanya sekitar 2 ton sehari. Kekurangan yang mencapai 6 ton sehari tersebut dipenuhi dari daerah luar Bali.
Banyaknya limbah dari peternakan ayam petelur bisa dijadikan pakan alternative untuk mengurangi besarnya biaya pakan pelet. Limbah ayam petelur tersebut meliputi ayam yang sudah mati dan ayam yang tidak dimanfaatkan lagi karena usia ayam petelur telah tua. Dalam satu bulan, ayam petelur yang mati dipeternakan mencapai 10 ekor. Limbah ayam petelur tidak langsung diberikan pada lele begitu saja, namun dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Pertama limbah ayam petelur direbus untuk mempermudah pembuagan bulu ayam yang menempel dan juga berfungsi untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada daging ayam. Setelah perebusan, selanjutnya dilakukan pemisahan antara daging ayam dan tulang unutk mempermudah proses berikutnya. Daging ayam yang telah terpisah antara tulang tersebut dicampur dengan bahan lain dan di mixer untuk membuat adonan pelet. Adonan lalu dikukus dalam wadah tertentu untuk membuat adonan menjadi kenyal.  Setelah dikukus, adonan lalu dicetak dalam mesin cetak pelet.
Di desa sumber kencono, budidaya lele belum ada yang merintis menjadi sebuah usaha. Ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan untuk prospek kedepan. Usaha pembesaran lele tidak lepas dari benih yang akan dibudidayakan, benih bisa didapatkan dari desa tetangga yang tidak jauh dari usaha pembesaran lele yang akan dilakukan. Tepatnya terletak didesa bimorejo yang bisa menghasilkan benih lele siap tebar berjumlah 100 ribu ekor benih dalam satu bulan. Dalam satu kali tebar benih yang berjumlah tiga ribu ekor dengan kolam terpal berukuran 3x5 m, dalam waktu tiga bulan, hasil penen berkisar 350 kg dengan harga Rp. 15.000,-. Keuntungan yang didapat mencapai Rp   2.675.000,- setelah dikurangi biaya awal produksi dari pengeluaran pakan dan beli benih.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1  Judul
Optimasi Limbah Ayam Petelur Sebagai Pakan Pada Budidaya Lele Dumbo

1.2  Latar Belakang
Potensi sumberdaya ikan tidak harus tertuju pada laut, ada beberapa potensi sumberdaya ikan juga bisa dihasilkan dari hasil budidaya. Salah satunya budidaya ikan lele yang saat ini banyak dijadikan obyek oleh masyarakat untuk memperoleh keuntungan. Disamping itu, ikan lele banyak mengandung protein yang berguna bagi tubuh manusia.
Lele merupakan salah satu komoditas unggulan. Setiap segmen usaha ini sangat menguntungkan. Selain untuk konsumsi lokal, pasar lele telah mulai di ekspor dan permintaannya cukup besar. Bali merupakan daerah pariwisata yang terkenal di dunia internasional. Dengan aneka kreasi masakan yang berbahan dasar lele, permintaan lele di bali setiap hari bisa mencapai 8 ton. Pembudidaya lele dibali sendiri hanya bisa memenuhi permintaan lele sekitar 2 ton dalam sehari. Sedangkan kekurangan yang mencapai 6 ton dalam sehari tersebut, membuat pasokan lele harus didatangkan dari luar Bali. (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali)
Dengan budidaya lele dumbo dengan optimasi limbah ayam petelur sebagai pakan tambahan ini sangat berpotensi untuk memperoleh keuntungan. Limbah ayam petelur bisa didapatkan dari usaha peternakan yang berada tidak jauh dari lokasi usaha budidaya lele dumbo yang akan dilakukan. Dalam satu bulan, ayam petelur mati dipeternakan mencapai 10 ekor. Oleh peternak, limbah ayam petelur tidak dimanfaatkan lagi bahkan dikubur. Dalam sehari setidaknya ada satu ayam petelur yang mati dan tidak dimanfaatkan oleh peternak. Sedangkan ayam petelur yang sudah tua, oleh peternak dijual dengan harga Rp. 5.000,- @ ekor. Limbah ayam petelur tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pakan alternative pengganti pellet dengan pengolahan terlebih dahulu. Budidaya lele dengan optimasi limbah ayam petelur  bisa menghemat pengeluaran biaya pakan. Pengolahan limbah ayam petelur pertama kali dilakukan pembersihan bulu bulu yang menempel pada ayam petelur. Pembersihan tersebut dilakukan dengan caradirebus terlebih dahulu agar bulu ayam mudah untuk dibersihkan dan perebusan juga bertujuan untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada tubuh atau daging ayam petelur. Setelah pembersihan bulu sudah selesai, selanjutnya dilakukan pemisahan antara daging dan tulang. Pemisahan daging dan tulang tersebut bertujuan untuk mempermudah proses selanjutnya. Daging ayam yang telah terpisah dari tulang lalu dicampur dengan bahan lain untuk dilakukan pengukusan. Selesai pengukusan, bahan tersebut di cetak menggunakan mesin pencetak pellet ikan.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa potensi budidaya lele sangat menjanjikan. Di Desa Sumber Kencono khususnya, pengembangan dari usaha budidaya lele belum ada yang berminat. Dari segi lokasi dan pemasaran sangat strategis karena letak Desa Sumber Kencono yang tidak terlalu jauh dari kota, menjadikan nilai tambah tersendiri dari usaha ini. Untuk akses ke Bali hanya membutuhkan perjalanan sekitar 1 jam dengan transportasi penyeberangan kapal.

1.3  Permasalahan
·      Limbah ayam petelur yang tidak dimanfaatkan menjadi suatu alternative pakan untuk budidaya lele.
·      Belum ada usaha budidaya lele di Desa Sumber Kencono.
·      Terdapat empat lokasi peternakan ayam petelur yang menghasilkan limbah. Dalam satu bulan, ayam petelur mati dipeternakan mencapai 10 ekor.
·      Ayam petelur yang sudah tua tidak dimanfaatkan lagi dan dijual dengan harga @ ekor Rp. 5.000,-

1.4  Peluang usaha
Didesa Sumber Kencono yang memanfaatkan budidaya lele sangatlah minim sekali mengingat mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Disamping itu kondisi geografis yang bersuhu panas sangatlah cocok untuk usaha budidaya lele. Lele cepat berkembang dengan suhu area yang hangat. Banyak warung warung makanan yang menyediakan menu khas antara lain lele goreng, lalapan lele, dll. Hal itu bisa diajak kerjasama untuk memasok ikan lele dari hasil budidaya ini. Kota Banyuwangi juga berdekatan dengan Pulau Bali, dimana turis lokal maupun mancanegara berdatangan untuk sekedar menikmati pemandangan yang sangat indah dan mempesona di pulau dewata tersebut. Tingginya permintaan ikan lele segar untuk di kirim ke Bali menjadikan peluang usaha budidaya ini untuk proses berkelanjutan.

1.5  Manfaat
Disamping memperoleh keuntungan dari hasil budidaya ini, dapat menciptakan lapangan pekerjaaan baru jika nantinya budidaya ini berkembang menjadi besar.

1.6  Luaran Yang Diharapkan
Diharapkan dari usaha budidaya lele ini bisa menjadikan penghasilan serta mampu melatih mahasiswa untuk mengembangkan jiwa wirausaha.

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1  Kondisi Umun Masyarakat
Usaha budidaya lele dumbo ini belum ada yang mengembangkan untuk desa Sumber Kencono. Ketersediaan air yang cukup melimpah dan cuaca yang bersuhu hangat sangatlah berpotensi dalam usaha budidaya lele dumbo. Dalam usaha budidaya lele dumbo tidaklah sulit untuk mendapatkan benih yang berkualitas. Benih bisa didapatkan dari desa tetangga yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi budidaya yang akan dilakukan. Tepatnya di desa Bimorejo, usaha pembenihan yang mampu produksi 100 ribu benih siap jual dalam setiap bulan.
Ikan lele dumbo (Clarias Gariepinus) dalam kegiatan budidaya secara intensif, ikan lele didorong untuk tumbuh secara maksimum hingga mencapai ukuran optimal. Lele dumbo merupakan komoditas yang dapat dipelihara dengan padat tebar tinggi dalam lahan terbatas (hemat lahan) di kawasan marginal dan hemat air. Untuk kolam ukuran 5x3 m lele dumbo dapat ditebar sebanyak 3000 ekor benih. Selama 3 bulan dapat diproduksi lele sebanyak 400 kg.
Permintaan ikan lele siap jual sangat meningkat dari tahun ke tahun. Terbukti dari permintaan di Provinsi Bali yang mencapai 8 ton dalam sehari dan Bali sendiri hanya mempu memenuhi hanya sekitar 2 ton. Masih kurang 6 ton yang harus dipenuhi setiap hari di Provinsi Bali. Disamping itu, restaurant dan tempat makan yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi juga menyajikan menu masakan yang berbahan dasar ikan lele.

2.3  Lokasi Usaha
Lokasi usaha terletak di desa Sumber Kencono kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi. Dengan memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah, bisa di buat kolam terpal. Desa Sumber Kencono sendiri pada umumnya memilki suhu udara yang hangat, lele bisa cepat berkembang apabila kondisi area budidaya memiliki suhu yang hangat. Dengan adanya potensi area seperti itu, maka pemilihan lokasi ini sangatlah tepat untuk dijadikan usaha budidaya ikan lele dumbo.

2.4  Strategi Pemasaran
Hasil budidaya lele dumbo ini tidak lepas dari penjualan atau pemasaran  setelah panen. Pemasaran akan dilakukan beberapa metode yang tepat untuk menarik minat pembeli dari daerah terdekat maupun daerah yang jauh. Metode pemasaran sebagai berikut:
·         Kerja sama dengan pengepul ikan lele
Sebelum merintis usaha budidaya lele, telah dilakukan kerja sama dengan pengepul. Pengepul ini yang nantinya akan membeli ikan lele yang sudah panen.
·         Kerja sama dengan warung makan
Banyaknya warung makan yang menyediakan aneka masakan dari bahan lele bisa diajak kerja sama dalam pemasokan ikan lele segar untuk dijadikan bahan olahan masakan.
·         Internet kreatif
Banyaknya pengguna akun facebook, dan lain sebagainya menjadikan peluang usaha ini menjadi lebih bagus. Pemanfaatan media sosial tersebut untuk menarik perhatian dalam transaksi jual ikan lele. Nantinya ikan lele tidak harus dijual di beberapa daerah terdekat, melainkan bisa dijual di berbagai daerah yang telah memesan lewat akun social media tersebut.
Keuntungan yang didapat bisa membuat usaha ini menjadi lebih besar dengan membangun kolam kolam lain untuk dijadikan tempat budidaya ikan lele bumbo.

2.5   Analisis Biaya
No.
Bahan
Jumlah
Harga Per @
Total biaya
1.
Bibit lele
3000 ekor
Rp. 450,-
Rp. 1.350.000,-
2.
Pakan alternatif
40
Rp. 5000,-
Rp.    200.000,-
3.
Pakan
100 Kg
Rp. 10.000,-
Rp. 1.000.000,-
          Total biaya per periode panen
Rp. 2.555.000,-
          Harga jual  per Kg
Rp.       15.000,-
          Perkiraan jumlah panen   350 Kg
Rp. 5.250.000,-
          Profit per panen
Rp. 2.695.000,-
Tabel 1: Analisis biaya budidaya ikan lele dumbo dalam satu periode panen
            keterangan:
·         Pakan alternative ialah pakan yang memanfaatkan dari ayam petelur sudah tua maupun ayam yang telah mati di peternak. Khusus untuk ayam yang telah tua, bisa dibeli dengan harga @ekor Rp 5.000,-. Ayam yang telah tua tersebut tidak di pergunakan lagi oleh peternak dan dijual dengan harga yang murah. Terlebih dahulu limbah ayam petelur dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan tersebut meliputi: pembersihan bulu ayam, pemisahan daging dan tulang, pencampuran bahan lain seperti tepung kedelai, tepung jagung, tepung tapioka, pengukusan, dan pencetakan membentuk pellet.
BAB 4 METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan dapar diuraikan sebagai berikut:
4.1  Persiapan Lahan
Yang harus dilakukan pertama kali ialah menyiapkan lahan untuk dijadikan tempat pembuatan kolam lele dengan terpal. Lahan harus bersih dan tidak terdapat kayu yang berserakan. Setiap pinggir lahan akan di pasang kayu hidup, kayu hidup ini bertujuan untuk penyangga sesek (dinding yang terbuat dari bambu). Pembuatan dinding bambu ini bertujuan untuk melindungi kolam terpal dari binatang lain seperti ayam.

4.2  Pembuatan Pengaturan Volume Air Serta Pembuatan Pipa Saringan
Pembuatan pengaturan volume air ini berfungsi untuk pengaturan secara otomatis dalam ketinggian air di kolam. Fungsi lain dari pipa pengatur ketinggian volume air di dalam kolam ini adalah saat proses pengurasan kolam dan saat pemanenan, alat buatan ini akan sangat-sangat membantu mempercepat kerja nantinya. Sumber air yang  digunakan ialah menggunakan air sumur yang berada dibelakang rumah. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan pipa saringan maupun pengaturan volume air sebagai berikut.
·         Persiapan alat seperti pipa paralon, gergaji, palu, knee, serta bor tangan kecil.
4.3  Pembuatan Kolam Lele Dengan Terpal
·         Pesiapan bambu yang sudah dipotong-potong untuk dibentuk menjadi kerangka kolam ikan lele.
·         Bambu-bambu di tancapkan ke dalam tanah membentuk seperti persegi/persegi panjang
·         Membentuk kerangka seperti kotak dan dilengkapi dengan bambu untuk memperkuat kerangka kolam seperti gambar di bawah.


·         Pemasangan pipa pembuangan seperti gambar di samping
·         Setelah selesai, terpal di pasang dalam kerangka kolam  bagian tepi tepinya di ikat.
·         Untuk bagian terpal yang dekat dengan bagian pipa pengeluaran, Di buat lobang dengan cara di tekan dan di potong menggunakan cutter.
·         Pemasangan pipa pengaturan yang sudah kita buat sebelumnya dan di lem supaya tidak bocor.
·         Dan kolam terpal siap dilakukan penebaran benih, tapi ada 2 hal perlu diperhatikan. Yang pertama terpal masih dalam keadaan baru, pasti ada bau-bau yang tidak diinginkan ikan lele di sana. Untuk menetralisir, kolam di isi dengan air dan di gosok dengan menggunakam busa.

4.4  Pembuatan Pakan Lele Dengan Limbah Ayam Petelur
     Ayam petelur yang sudah mati ataupun yang tidak di pergunakan lagi terlenih dahulu dip roses menjadi pellet dengan proses sebagai berikut:
·         Perebusan dan pembersihan bulu ayam
Terlebih dahulu ayam di bersihkan dengan cara di rebus kedalam wajan yang berisi air mendidih. Dalam waktu 10 menit, ayam di angkat ke dalam wadah dan di bersihkan bulu bulu ayam agar mudah untuk proses berikutnya. Perebusan di lakukan bertujuan untuk menghilangkan sisa bakteri yang terkandung pada ayam.
·         Pemisahan daging dengan tulang
Setelah tubuh ayam dalam kondisi bersih dari bulu bulu yang menempel. Selanjutnya daging ayam di iris kecil kecil dan diletakkan pada wadah tersendiri.
·         Pencampuran bahan
Daging ayam yang telah di iris tersebut, lalu di campur dengan bahan yang lain tepung kedelai, tepung jagung, tepung tapioka. Setelah tercampur dengan rata, di masukkan ke dalam mesin mixer. Dalam beberapa menit, bahan tersebut telah menjadi adonan.
·         Pengukusan
Supaya aroma pakan muncul, adonan yang sudah jadi tersebut di kukus hingga masak dalam wadah tertentu.
·         Pencetakan
Setelah adonan masak dalam kondisi hangat, lau di cetak ke dalam mesin cetak hingga berbentuk butiran pellet.

4.5  Penebaran Benih Lele Dumbo
Setelah kolam siap untuk penebaran benih, selanjutnya benih ikan lele dumbo akan di tebar dalam kolam terpal. Benih ikan lele dumbo sebanyak tiga ribu ekor dengan panjang dan lebar kolam 5x3 m. Benih yang berukuran 3-5 cm dimasukkan ke dalam kolam terpal yang sudah berisi air.

4.6  Pemberian Pakan Alternative Dan Pakan Dari Pelet
Pemberian pakan akan dilakukan dengan memeberikan pakan pelet sebagai pakan utama dan pakan alternative dari hasil olahan ayam petelur yang sudah tua maupun yang telah mati. Sehingga pemberian pakan alternative dapat meminimalkan besarnya biaya pakan. Pakan pelet diberikan pada lele yang baru ditebar kedalam kolam terpal sampai berumur 1.5 – 2 bulan. Selanjutnya lele yang berusia lebih dari 1.5 – 2 bulan diberikan pakan alternative dari hasil olahan limbah ayam petelur yang berupa pelet. Pemberian pakan dilakukan pada malam hari, pagi hari, siang dan sore, dengan frekuensi 3 – 4 kali sehari.

4.7  Panen Dan Penjualan
Umur lele berkisar antara tiga bulan. akan dilakukan pemanenan secara bertahap. Tahap pertama ialah ukuran size lele yang berukuran 6 – 9 ekor / kg dan siap untuk di jual. Lele yang berukuran masih agak kecil dipelihara agar tumbuh menjadi lebih besar.






BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Peralatan
No
Nama Barang
Jumlah
Harga
Harga Total
1
Linggis
1 buah
Rp. 100.000,-
Rp. 100.000,-
2
Sabit
1 buah
Rp. 50.000,-
Rp. 50.000,-
3
Meteran
1 buah
Rp. 30.000,-
Rp. 30.000,-
4
Serok
2 buah
Rp. 15.000,-
Rp. 30.000,-
5
Ember
3 buah
Rp. 25.000,-
Rp. 75.000,-
7
Palu
2 buah
Rp. 25.000,-
Rp. 50.000,-
8
Sesek
20 buah
Rp. 35.000,-
Rp. 700.000,-
9
Tandon Air
1 buah
Rp. 600.000,-
Rp. 600.000,-
10
Selang
10 m
Rp. 5000,-
Rp. 50.000,-
11
Kran
5 buah
Rp. 5000,-
Rp. 25.000,-
12
Mixer
1 buah
Rp. 500.000,-
Rp. 500.000,-
13
Mesin Cetak Pelet
1 buah
Rp. 4.500.000,-
Rp. 4.000.000,-
14

TOTAL

Rp. 6.210.000,-
4.2 Bahan Habis Pakai
No
Nama barang
Jumlah
Harga
Harga Total
1
Terpal
3 buah
Rp. 250.000,-
Rp. 750.000,-
2
Bambu
75 biji
Rp. 15.000,-
Rp. 750.000,-
3
Lem Kayu
3 buah
Rp. 35.000,-
Rp. 95.000,-
4
Paralon
10 buah
Rp. 15.000,-
Rp. 150.000,-
5
Paku
2 kg
Rp. 15.000,-
Rp. 30.000,-
6
Knee
10 buah
Rp. 7000,-
Rp. 70.000,-
7
Sekam
1 pick up
Rp. 300.000,-
Rp. 300.000,-
8
Gergaji
2 buah
Rp. 35.000,-
Rp. 95.000,-
9
Benih Lele
3000
Rp. 450,-
Rp. 1.350.000,-
10
Pelet Pabrik
100 kg
Rp. 10.000,-
Rp. 1.000.000,-
11
Pasir
1 pick up
Rp. 150.000,-
Rp. 150.000,-
12
Kerikil
1 pick up
Rp. 150.000,-
Rp. 150.000,-
13
Tepung Kedelai
10 kg
Rp. 10.000,-
Rp. 100.000,-
14
Tepung Jagung
10 Kg
Rp. 9.500,-
Rp. 95.000,-
15
Tepung Tapioka
10 Kg
Rp. 7.500,-
Rp. 75.000,-
16

Total

Rp. 5.160.000,-
4.3 Perjalanan
No
Perjalanan
Perihal
Harga Total
1
Transport Ke Toko Bangunan
Beli tandon air
Rp. 25.000,-
2
Transport Ke Toko Bangunan
Beli sesek, paku, dll
Rp. 30.000,-
3
Sewa Pick Up Ke Kota Banyuwangi
Beli mesin cetak pelet
Rp. 200.000,-
4

Total
Rp. 255.000,-





4.4 Lain Lain
No
Uraian
Jumlah
Harga
Harga Total
1
Pembuatan dan pengadaan laporan
5 rangkap 
Rp. 20.000,-
Rp. 100.000.-
2
Pembuatan hasil akhir kegiatan

Rp. 150.000,-
Rp. 150.000,-
3
Materai
2 buah
Rp. 7.000,-
Rp. 14.000,-
4
Dokumentasi kegiatan
25 buah
Rp. 75.000,-
Rp. 75.000,-
5

Jumlah

Rp. 339.000,-
4.4 Total biaya
No
Jenis Biaya
Total
1
Peralatan
Rp. 6.210.000,-
2
Bahan Habis Pakai
Rp. 5.160.000,-
3
Perjalanan
Rp. 255.000,-
4
Lain Lain
Rp. 339.000,-
Total

Rp. 11.964.000,-

no
kegitan
bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1`
Pelaksanaabersifat administratif

















Pembersihan dan pembuatan kolam

















Pemeliharaan lele

















Penyusunan laporan

















Evaluasi hasil
















4.3  Jadwal Kegiatan


DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. 2007. Beternak Lele Dumbo. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. 52 hal
Bachtiar, Y,. 2006. Panduan Lengkap Budidaya Lele Dumbo. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 102 hal
SNI : 01-4087-2006. Pakan Buatan Untuk Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Pada Budidaya Intensif. BSN. Jakarta.12 hal

0 komentar:

Posting Komentar